Welcome To Blog

Rabu, 13 Juni 2012

Pidato Kisah Kelahiran Nabi Muhammad Saw


Kisah Kelahiran Nabi Muhammad Saw
          Jarak waktu setelah meninggal nya Nabi Isa a.s. hingga kelahiran Nabi Muhammad saw sangat panjang. Kala itu masyarakat Arab benar-benar berada dalam  masa kegelapan. Mereka sudah melupakan ajaran Tauhid yang telah disampaikan Nabi-nabi terlebih dahulu. Moral mereka benar-benar rusak, mereka menyembah berhala,berjudi,minum arak, mencuri dan merampok, bahkan mereka tega mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka.
          Masa itu dinamakan masa jahiliah (kebodohan), di tengah-tengah masa jahiliah masyarakat iArab itu, lahirlah Nabi Muhammad saw, sebagai nabi terakhir. Nabi Muhammad saw lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabiulawal Tahun Gajah yang bertepatan dengan 17 April 571 Masehi. Nabi Muhammad saw adalah putra dari Abudullah bin Abdul Muthalib dan Aminah Az Zuhriyah. Semasa hidup nya, Abudullah bin Abdul Muthalib (ayah Nai Muhammad) adalah seorang Pedagang.
          Abudullah sering melakukan perjalanan dagang bersama saudara-saudara nya, bahkan Abudullah meninggal dunia karena sakit saat melakukan perjalanan dagang dari Mekkah  ke Madinah, tidak banyak catatan tentang Abudullah. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Abudullah adalah sosok seseorang yang paling bagus rupa  dan  akhlaknya diantara suku Quraisy. Abudullah terkenal juga sebagai orang yang ramah dan tidak pernah menyakiti perasaan orang lain.
          Abudullah meninggal dunia disaat Nabi Muhammad saw masih berada dalam kandungan ibunya yaitu Aminah, saat itu kandungan Aminah berusia tiga bulan, nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim. Tatkala nabi Muhammad saw lahir, kakek nya yang bernama Abdul Muthalib sangat senang, karena beliau dapat menggendong Muhammad dan membawanya masuk kedalam Kakbah. Lalu ia berdoa kepada Allah Swt. Dan kemudian dia memuji-Nya, setelah itu, ia member bayi itu nama Muhammad yang artinya “orang yang terpuji”.
          Tahun kelahiran Nabi Muhammad saw dinamakan Tahun Gajah, karena beberapa waktu sebelum kelahiran Nabi Muhammad saw Raja Abrahah dari Ethiopia dengan pasukan gajahnya menyerang Mekkah, mereka bermaksud untuk menghancurkan Kakbah. Penyerangan tersebut gagal karena Allah Swt melindingi Kakbah dengan mengirimkan burung Ababil yangmelempari Abrahah dan pasukan bergajahnya dengan batu kerikil. Abrahah mati dalam peristiwa tersebut.
          Riwayat penyerangan Abrahah tercantum dalam firman Allah Surah Al-Fil/105:15
B. Masa Kanak-kanak Nabi Muhammad Saw
          Sudah kebiasaan masyarakat Arab untuk menyusukan anak-anak mereka kepada wanita-wanita Badui’ (Pedalaman). Begitu juga yang dilakukan Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad saw. Awalnya Muhammad disusui oleh Suwaibah Al-Aslamiyah, terakhir Muhammad disusui oleh Halimah As Sa’diyah. Halimah adalah seorang wanita Badui’, ia datang ke rumah Abdul Muthalib dan menawarkan diri untuk menyusui Muhammad.
          Halimah membawa Muhammad tinggal dirumahnya selama disusui. Selama tinggal bersama Halimah, Muhammad kecil tumbuh dalam kesederhanaan dan kepolosan lingkungan Badui’, sejak kecil Muhammad. Sejak kecil Muhammad mempunyai sifat lembut dan penuh kasih sayang, Muhammad sering menggembala kambing bersama teman-teman sepersusuannya. Muhammad diasuh oleh Abdul Muthalib.
          Pada usia 4 tahun, Muhammad dikembalikan kepada ibu dan kakeknya, ketika Muhammad berusia 6 tahun ibunya, Aminah  meninggal dunia. Setelah ibunya meninggal, Muhammad diasuh oleh Abdul Muthalib.
          Abdul Muthalib mengasuh Muhammad selama 2 tahun. Beliau meninggal dunia saat Muhammad berusia 6 tahun, setelah kakeknya meninggal, Muhammad tinggal dan diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib, Abu Thalib Adalah saudara kandung Abudullah (ayah Muhammad).
          Abu Thalib sangat menyayangi Muhammad. Kasih sayang beliau kepadanya sama dengan kasih sayang beliau kepada putranya sendiri, dalam asuhan Abu Thalib, Muhammad tumbuh menjadi pemuda yang baik, Muhammad terjaga dari kebodohan masyarakat Arab, sehingga ia terkenal sebagai orang yang sangat bisa dipercaya,jujur,dan jauh dari perbuatan keji. Orang-orang Quraisy menjulukinya dengan sebutan Al-Amin (Orang yang dapat dipercaya).
          Pada saat Muhammad berusia 15 tahun, Di Mekkah terjadi peperangan antara suku Quraisy dan Kihanah di satu pihak, dengan suku Qais Alian di pihak lain. Muhammad ikut aktif dalam peperangan tersebut,beliau berperan sebgai pengumpul anak panah bagi paman-pamannya. Peperangan ini dikenal dengan sebutan Harbul Fijar. Dari sinilah Muhammad mengenal peperangan,keprajuritan,dan kepahlawanan, Saat Muhammad semakin dewasa, beliau mulai berusaha sendiri memenuhi kebutuhan hidup nya dengan berdagang. Muhammad pun menjadi pedagang yang jujur sehingga dipercayai banyak orang.